Ngengat atau imago
Spesies ini ditandakan dengan sayap ngengat yang berwarna
kuning dengan titik hitam pada sayap depan Panjang ngengat jantan 14 mm dan betina 17 mm,
dapat hidup antara 5-10 hari. Siklus hidup 39-58 hari, tergantung pada
lingkungan dan makanan. Jangkauan terbang dapat mencapai 6-10 km.
Telur
Ngengat meletakkan telur secara berkelompok dan diletakkan
pada daun bagian ujung. Jumlah telur 50-150 butir/kelompok. Kelompok telur
ditutupi rambut halus berwarna coklat kekuningan yang diletakkan antara pukul 19.00-22.00
selama 3-5 malam sejak malam pertama. Keperidian 100-600 butir tiap betina.
Stadium telur 6-7 hari.
Larva
Larva berwarna putih kekuningan sampai kehijauan, dengan
panjang maksimum 25 mm. Larva terdiri dari 5-7 instar, lama stadium larva 28-35
hari. Karena larva bersifat kanibal sehingga hanya ada seekor larva yang hidup
dalam satu tunas. Larva yang menetas keluar melalui 2-3 lubang yang dibuat pada
bagian bawah telur menembus permukaan daun. Larva yang baru muncul (instar 1)
biasanya menuju bagian ujung daun dan menggantung dengan benang halus atau
membuat tabung kecil, terayun oleh angin dan jatuh kebagian tanaman lain atau
permukaan air. Larva kemudian bergerak ke tanaman melalui celah antara pelepah
dan batang. Selama hidupnya larva dapat berpindah dari satu tunas ke tunas
lainnya. Larva instar akhir menuju pangkal batang untuk berubah menjadi pupa.
Sebelum menjadi pupa, larva membuat lubang keluar pada pangkal batang dekat
permukaan air atau tanah, yang ditutupi membran tipis untuk jalan keluar
setelah menjadi imago.
Pupa
Pupa berwarna kekuning-kuningan atau agak putih, dengan
kokon berupa selaput benang berwarna putih. Panjang 12-15 mm dan stadium pupa
6-23 hari. Pupa berada di dalam pangkal batang
Karakteristik penggerek batang padi kuning:
Tanaman inang utama adalah padi dan tanaman padi liar.
Penyebarannya luas dari daerah tropis sampai subtropis. Perubahan kepadatan
populasi penggerek batang padi kuning di lapangan sangat dipengaruhi oleh
keadaan iklim (curah hujan, suhu, kelembaban), varietas padi yang ditanam, dan
musuh alami yaitu parasitoid, predator, dan patogen.
CARA PENGENDALIAN
A. Pada Daerah Serangan Endemik
1. Pengaturan Pola Tanam
·
Tanam
serentak untuk membatasi sumber makanan bagi penggerek batang padi.
·
Rotasi
tanaman padi dengan tanaman bukan padi untuk memutus siklus hidup hama.
·
Pengaturan
waktu tanam yaitu berdasarkan penerbangan ngengat atau populasi larva di
tunggul padi. Tanam jangan bertepatan dengan puncak penerbangan ngengat. Tanam
bisa dilakukan pada 15 hari sesudah puncak penerbangan ngengat generasi pertama
dan atau 15 hari sesudah puncak penerbangan ngengat generasi berikutnya apabila
generasi penggerek batang padi di lapangan overlap.
2. Pengendalian Secara Mekanik dan Fisik
·
Cara
mekanik dapat dilakukan dengan mengumpulkan kelompok telur penggerek batang
padi di persemaian dan di pertanaman.
·
Menangkap
ngengat dengan light trap (untuk luas 50 ha cukup 1 light trap).
·
Cara
fisik yaitu dengan penyabitan tanaman serendah mungkin sampai permukaan tanah
pada saat panen (disingkal). Usaha itu dapat pula diikuti penggenangan air
setinggi 10 cm agar jerami atau pangkal jerami cepat membusuk sehingga larva
atau pupa mati.
3. Pengendalian Hayati
·
Pemanfaatan
musuh alami parasitoid dengan melepas parasitoid telur seperti Trichogramma
japonicum dengan dosis 20 pias/ha (1 pias = 2000-2500 telur terparasit) sejak
awal pertanaman.
4. Pengendalian Secara Kimiawi
·
Penggunaan
insektisida dapat dilakukan bila sudah ditemukan 1 ekor ngengat pada light
trap atau pertanaman, dan aplikasi insektisida sebaiknya dilakukan pada
saat 4 hari setelah ditemukan 1 ekor ngengat pada light trap atau
pertanaman tersebut.
·
Penggunaan
insektisida butiran di persemaian dilakukan jika disekitar pertanaman ada lahan
yang sedang atau menjelang panen pada satu hari sebelum tanam.
·
Pada pertanaman,
insektisida butiran diberikan terutama pada stadium vegetatif dengan dosis 20
kg insektisida granule/ha. Pada stadium generatif aplikasi dengan insektisida
yang disemprotkan (cair).
·
Insektisida
butiran yang direkomendasikan adalah insektisida yang mengandung bahan aktif
karbofuran.
·
Insektisida
semprot (cair) yang direkomendasikan adalah insektisida yang mengandung bahan
aktif spinetoram, klorantraniliprol, dan dimehipo.
·
Hal-hal yang
harus diperhatikan dalam aplikasi insektisida adalah: keringkan pertanaman
sebelum aplikasi, aplikasi saat air embun tidak ada yaitu sekitar jam 8 -11
atau dilanjutkan pada sore hari ketika angin sudah tidak kencang, tepat dosis,
tepat jenis, dan tepat air pelarut (sekitar 350-500 liter air/ha).
5. Pengendalian Preventif
·
Sebagai tindakan
preventif dalam pengendalian penggerek batang padi, memantau fluktuasi populasi
penggerek batang padi perlu dilakukan secara rutin. Untuk memantau fluktuasi
populasi penggerek batang padi yang berasal dari migrasi dapat menggunakan light
trap.
B. Pada Daerah Serangan
Sporadik
·
Cara pengendalian
selain menggunakan insektisida yang dapat diterapkan sesuai dengan keadaan
setempat.
·
Penyemprotan
dengan insektisida
·
obila sudah
ditemukan 1 ekor ngengat pada light trap atau pertanaman, dan aplikasi
insektisida sebaiknya dilakukan pada saat 4 hari setelah ditemukan 1 ekor
ngengat pada light trap atau pertanaman tersebut.
sumber : BBPTP