Wednesday, May 18, 2016

BOKASHI

Bokashi dipopulerkan pertamakali di Jepang sebagai pupuk organik yang bisa dibuat dengan cepat dan efektif. Terminologi bokashi diambil dari istilah bahasa Jepang yang artinya perubahan secara bertahap. Sedangkan EM4 merupakan jenis mikroorganisme dekomposer untuk membuat pupuk bokashi. EM4 dipopulerkan oleh Prof. Dr. Teruo Higa dari Jepang.
Proses pembuatan pupuk bokashi relatif lebih cepat dari pengomposan konvensional. Bokashi sudah siap dijadikan pupuk dalam tempo 1-14 hari sejak dibuat, tergantung dari bahan baku dan metode yang digunakan. Membuat bokashi sangat mudah, bisa dilakukan dalam skala rumah tangga maupun skala pertanian yang lebih besar. Berikut ini kami jelaskan tahap-tahapnya.

Menyiapkan mikroorganisme dekomposer (EM4)
Hal pertama yang harus dilakukan untuk membuat pupuk bokashi adalah menyiapkan mikroorganisme dekomposernya. Salah satu dekomposer bokashi yang paling populer adalah EM4. Larutan EM4 terdiri dari mikroorganisme yang diisolasi secara khusus untuk menguraikan sampah organik dengan cepat. Mikroorganisme yang terkandung dalam EM4 terdiri dari bakteri fotosintesis, bakteri asam laktat (Lactobacillus sp), Actinomycetes dan ragi.
EM4 dijual dipasaran dalam bentuk cairan kental yang telah dikemas dalam berbagai ukuran. Untuk membuat dekomposer bokashi, kita cukup mengencerkan cairan tersebut dan mencampurkannya dengan bahan baku bokashi. Selain membelinya, kita juga bisa membuat cairan mikroorganisme efektif (EM) sendiri. Berikut langkah-langkahnya:
Siapkan bahan-bahan berikut: EM-4 1 botol, gula 1kg, air 1 ember. Campur semua bahan aduk hingga Kristal gula larut. Diamkan selama minimal 4 jam. Penggunaan diatas 12 jam lebih efektif.

Membuat pupuk bokashi skala pertanian (1 ton)
Pupuk bokashi bisa dibuat sisa panen dan limbah peternakan. Waktu yang diperlukan untuk membuat bokashi skala besar dan skala kecil sama saja, yang membedakannya adalah volume bahan bakunya. Berikut tahapan membuat bokashi untuk penggunaan pertanian:
Siapkan bahan-bahan berikut: 50 sak kotoran ternak yang telah kering, 50 kg dedak, 50-200 kg arang sekam, air. Dan alat yaitu cangkul, ayakan, terpal, sekop, timba.
Pilih tempat fermentasi yang terlindung dari air hujan dan sengatan matahari langsung. Ratakan kotoran ternak setinggi maksimal 30cm. siram dengan air, lalu taburkan dedak 1/3 bagian, katul 1/3 bagian, dan larutan fermentasi EM-4. Campurkan dan lakukan cara yang sama sebanyak 3x. Pastikan kadar air pas. Yaitu jika digenggam tidak ada air menetes dan jika dilepas tidak pecah
Lakukan pengayakan terhadap bahan yang telah dicampurkan. Tutup dengan terpal jangan sampai ada bagian yang terlewatkan. Setelah 1 minggu pupuk siap digunakan.
NB: penambahan seng sulfat sebanyak 1 kg/1 ton pupuk sangat dianjurkan


Sumber : BPP Kapongan

No comments:

Post a Comment